twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Minggu, 21 April 2013

Peminjam Tangan Tuhan

Hari itu,
(Antara kau dan Tuhan)
Ketika urusan langit dibumikan
Ketika jemari Tuhan dimanusiakan
Menangislah!
Sesungguhnya
Kau dalam fitnah yang besar
Takutlah!
Semoga jalanmu diluruskan
Tapi mengapa
(Antara kau dan Tuhan)
Kau tertawa
Dan menepuk dada?
Ingatlah! Tuhan akan bertanya
Tentang napas - napas yang kau genggam
Sampai di mana napas itu berhembus.
Apakah kau menyangka
(Antara kau dan Tuhan)
Kau akan aman - aman saja?
Apakah kau mengira
(Antara kau dan Tuhan)
Ia memberi hadiah atas prestasimu?
Sekali - kali tidak!
Menangislah!
Sungguh
Kau benar - benar dalam fitnah yang besar.
Hari ini,
(Antar kau, kami dan Tuhan)
Ketika hak bumi kau janjikan
Ketika hak langit kau sumpahkan
Berilah kami nyawa
Kami hanya berjuta darah kering
Berilah kami nyawa
Meskipun kau hanya punya satu nyawa
Cintailah!
(Antara kau, kami dan Tuhan)
Kami akan membalas cintamu, niscaya.
Tuhan akan mencurahkan cintaNya, niscaya.



Sanggulan, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bicaralah
sebagai yang memiliki jiwa
atau yang memiliki cinta
atau yang memiliki karsa
atau diam merenungi makna