twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Senin, 04 November 2013

Tanah

"Asal dari tanah kembali kepada tanah", itu sebuah kalimat sakti yang pernah aku dengar dari sebuah film horor. Tujuannya untuk menghancur-leburkan sosok setan yang menghantu. Sebuah frase yang salah kaprah karena setan berasal dari api dan bukan dari tanah. Tapi di film tak ada yang mustahil, setan itu musnah berabu. Jadi biarlah.

Tanah itu seperti manusia (atau manusia yang seperti tanah?), ada yang kuat, ada yang lemah, ada yang diam, ada yang selalu bergerak, ada yang lemah lembut dan ada yang kalap. Tanah bisa menerima apa saja. Yang bersih, yang kotor, yang indah, yang menjijikkan, yang wangi, yang busuk, tanah tak peduli. Sebagian manusia ada yang bijaksana menerima pujian, bijaksana mendapat cacian. Sebagian manusia ada yang syukur memperoleh nikmat, sabar mendapat musibah.

Semua orang bahkan hewan tahu, tanah pandai menyimpan rahasia. Lihatlah anjing yang sibuk menyembunyikan tulang di dalam lubang tanah yang ia gali. Tengoklah perompak atau orang - orang yang kita sebut nenek moyang menjadikan tanah sebagai bank tempat menyimpan uang dan harta berharga mereka.

Tanah pun pandai menyimpan sejarah dari peradaban dunia. Baik yang sengaja ia simpan dengan kekerasan atau dengan diam - diam mengikuti kehendak sang waktu. Kadang tanah tak mengunyah semua yang telah ia makan. Sebagian ia biarkan apa adanya hingga berabad - abad. Tentu tanah punya maksud.

Tanah juga pandai menyimpan amanat. Penguasa alam berani menitipkan banyak harta berharga. Untuk manusia, untuk tumbuh - tumbuhan dan untuk hewan. Mungkin tanahlah makhluk paling kaya di muka bumi ini. Dan karenanya manusia - manusia serakah tidak pernah berhenti menjajah tanah. Tak akan berhenti mengeruk tanah hingga semua yang ia peluk dan genggam habis ludes tak berbekas.

Di pelosok - pelosok negeri ini, persaudaraan karib terbunuh ketika tanah tiba - tiba berubah menjadi uang ratusan juta. Darah mengalir, ruh - ruh gundah menangisi raga yang terkulai. Pengusaha, pemerintah, polisi, tentara, pengadilan bersatu memusuhi rakyat ketika tanah
tampak lebih menggiurkan dan seksi dari model iklan kosmetik.

Tanah punya banyak cerita. Ia lebih tua dari kita. Ia telah melewati hal - hal yang tak pernah kita lalui. Dekatkanlah telinga dan dengar bisikannya tentang semua yang telah terjadi di atasnya. Bukalah mata dan lihatlah, apa dan siapa yang telah terkubur di dalamnya. Asal dari tanah kembali kepada tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bicaralah
sebagai yang memiliki jiwa
atau yang memiliki cinta
atau yang memiliki karsa
atau diam merenungi makna