"Asal dari tanah kembali kepada tanah", itu sebuah kalimat sakti yang pernah aku dengar dari sebuah film horor. Tujuannya untuk menghancur-leburkan sosok setan yang menghantu. Sebuah frase yang salah kaprah karena setan berasal dari api dan bukan dari tanah. Tapi di film tak ada yang mustahil, setan itu musnah berabu. Jadi biarlah.
Tak ada yang terlampau menyedihkan dan pandir melebihi ketakutan pada angan - angan sendiri. Takut pada sesuatu yang belum pasti terjadi. Takut pada sesuatu yang belum pasti ada. Jiwaku, pandir dan menyedihkan. Menurut saja apa - apa kata takut tanpa berani melakukan perlawanan meski sadar semua ucapan takut banyak bohong dan salahnya.
Banyak kesedihan, kedukaan, penderitaan dan kepayahan yang menghiasi kehidupan setiap manusia. Dari yang sekadar menyesakkan dada sampai yang mampu mengurai airmata. Tetapi pada akhirnya tanpa disadari semua itu hilang dan terlupakan.